Salah satu hal positif yang dimanfaatkan pengguna sosmed adalah menjadikan akunnya sebagai mesin pencari uang, karena di era 4.0 siapapun kini bisa berdagang dengan cara sangat praktis, sepraktis online. Menjamurnya pedagang online di laman, mau gak mau penggunaan bahasa para penjual di internet udah familiar.
Biar gak mainstream, sini saya kasih masukan sedikit buat Emak-Emak pembisnis online dalam menggaet pembeli. Biar gak pake kata-kata yang sama.
Cekidot!
1. "Yang ini selalu rame peminat.. Buruan sebelum kehabisan lagi..!"
Lihat kalimat beginian, awalnya selaku calon konsumen saya jadi penasaran pengen punya juga punya kayak orang-orang.
Trus esok-esoknya saya jadi mikir,
kalau untuk fashion.. Apa cocok kalimat itu dipakai?
Oke kalau seragam sekolah; rame yang beli sekalipun sama.
Nah kalau bukan?
Emang siap gitu, di kondangan ada bajunya yang sama persis dengan yang kita pakai? Di cafe ada jilbabnya yang sama dengan yang kita pakai?
Sesekali di ubah captionnya jadi "Ini belum laris sehelai benangpun"
atau mau dikasih drama sedikit seperti ini
"Sayang baju secantik ini belum ketemu pemilik yang pas.. Sama kayak saya.. "
atau begini mungkin,
"Tolong Sis, dibeli. Kasian saya tak makan seharian.. Tak punya punya apa-apa.. Yang ku punya hanya cintaaaaa... "
2. "Lezat..! Hm nyummy.."
Nah, buat yang jual makanan. Ngupload foto makanan secara utuh itu udah biasa. Apalagi foto makanan saat masih banyak. Biar anti mainstream saran saya sesekali foto kue tapi di blur, biar gak nampak sama anak gak cukup umur, gak nampak sama emak gak cukup uang, atau bapak gak cukup sekian dan terima kasih. Khususnya edisi akhir bulan ya! Kasian kami yang kelaparan.
Tulis aja caption "kue ini lezat sekali, demi mencegah iler bentuk kue kami samarkan.. Sebut saja nama kuenya Mawar"
3. "Cantik tik tik tik"
Nah, ini ni. Yang jualan produk kecantikan suka ngulang itu-itu aja "muka anda kusam?"
situ nyindir saya??
Saran saya, habis ngiklanin semua kelebihan produknya, menjelaskan cara ikhtiar biar cantik pakai dagangannya, sebagai penutup bolehlah dengan sedikit doa. Eh?
Maksudnya gini. Biar gak terkesan sok paten kali produknya, bilangin:
"Produk ini buatan manusia, cantik alami itubuatan Tuhan. Jika anda ingin cantik luar dalam, dunia akhirat, pakai produk ini jangan lupa dibarengi doa banyak-banyak biar tambah cantik.
Air wudhuk dapat menambah kecantikan, apalagi ditambah positive thingking. Tar Allah Makin sayang, kulit makin cemerlang, suami pengen cepat-cepat pulang.
Yang penting habis cantik jangan sombong ya, Cantik-cantik kalipun kita tetap berakhir didalam tanah ya Ukhti..
Sebagai penutup, kita
Manusia cuma bisa berusaha.. Hasilnya tetap Allah yang menentukan.. Akhirul kalam, wabbillahi taufiq wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.." Nah gitu dia.. Biar terkesan produk syar'i
4. "Ready ya sist, Sold Out ya Sist."
Mak, mak konsumennya rata-rata orang mana, jilbabnya, gamisnya siapa yang beli? Orang Barat?
Nyan bahasa bek neu CodeMixing meunan, sayang ureung Indoneh (Bahasa Indo Namun logatnya Aceh) hana meuphoem. Nyoe 95% yang bloe awak Aceh, hana salah nyoe neu takat laju bahasa Aceh. Bek "sold out" neu peugah. "ka lagoet..!" pakoen han neu tuleh?
Atau "Ka geu wo bak Tuhan", eh salah "ka peu wo bak ureung po" maksud jih ๐
5. "Harga Cek Inbox"
Pelik banget bahasin pasal satu ini, karena akan menuai perdebatan alot. Semua ada plus-minusnya tentu. Tapi saran saya, janganlah kalau ada yang tanya harga jangan "cek inbox sis", sesekali "cek draft sist". Kan sesekali calon pembeli emang kudu disuruh cek "persiapan" dulu sebelum nanya-nanya, jangan capek nanya-nanya isi saldo malah gak ada.
Komentar
Posting Komentar